Nama : Febri Setiawan
Kelas : XI TKJ 1
Clonezilla, Aplikasi Untuk Cloning Hard Disk
- Details
- Category: Centos
- Published on Monday, 22 October 2012 04:10
- Written by Super User
I. Pendahuluan
Instal
ulang sebuah sistem merupakan pekerjaan yang rutin dilakukan oleh
system administrator atau pun IT support. Namun masalahnya adalah untuk
menginstal ulang sistem memerlukan waktu yang cukup lama apalagi jika
sistem dan konfigurasinya tidak jauh berbeda. Jika kondisinya memang
seperti itu, maka menggunakan aplikasi cloning merupakan pilihan yang
tepat. Pada saat ini, aplikasi Norton Ghost merupakan aplikasi yang
paling sering digunakan. Hanya saja karena harganya yang cukup mahal
jika kita menggunakan aplikasi Norton Ghost yang asli, maka banyak yang
menggunakan Norton Ghost bajakan. Alhamdulillah, saat ini ada sebuah
aplikasi yang fungsinya sama dengan Norton Ghost yaitu aplikasi
Clonezilla. Aplikasi ini bisa digunakan bisa di download di internet dan
digunakan secara gratis. Aplikasi clonezilla selain mendukung clone dan
restore system secara lokal, juga dapat mendukung proses clone dan
restore melalui jaringan dan data image yang dihasilkan dapat juga
ditransfer melalui ssh, samba atau nfs. Clonezilla juga sudah mendukung
banyak filesystem seperti ext2/3/4, xfs, jfs, FAT, NTFS dan HFS+.
II. Clonezilla
Perlu
diketahui bahwa ada dua jenis clonezilla yaitu clonezilla live dan
clonezilla SE (Server Edition). Clonezilla live cocok digunakan untuk
melakukan backup dan restore pada satu mesin server. Sedangkan
Clonezilla SE digunakan untuk melakukan backup dan restore pada banyak
mesin server (diklaim mampu melakukan restore sebanyak 41 buah server
dalam waktu 10 menit dengan cara multicasting). Dan menurut informasi
yang diterima penulis, clonezilla mampu mensupport server yang mempunyai
Hardware RAID namun tidak mensupport Software RAID. Namun, sayangnya
penulis belum mencoba clonezilla untuk server yang mempunyai RAID.
Artikel kali ini akan menjelaskan tentang bagaimana cara mengclone dan
merestore dimana device yang digunakan untuk menyimpan data image yang
dihasilkan adalah hard disk external (USB Flash Disk). Server yang akan
dibackup adalah server Centos 5.6 yang ada di virtualbox dan menggunakan
clonezilla live.
III. Langkah-langkah cloning
Berikut adalah langkah-langkah mengcloning menggunakan Clonezilla:
1. Download ISO dan Burning
Download aplikasi Clonezilla di situs berikut ini dan burning file iso clonezilla tersebut ke dalam CD.
Download aplikasi Clonezilla di situs berikut ini dan burning file iso clonezilla tersebut ke dalam CD.
2. Cloning System
Setelah itu masukkan CD Clonezilla ke dalam CD/DVD Rom dan reboot system. Kemudian masuk ke BIOS dan pilih di BIOS agar bisa booting menggunakan CD/DVD Rom. Jika sukses maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Setelah itu masukkan CD Clonezilla ke dalam CD/DVD Rom dan reboot system. Kemudian masuk ke BIOS dan pilih di BIOS agar bisa booting menggunakan CD/DVD Rom. Jika sukses maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih pilihan pertama, tekan enter sehingga akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih English, tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih Don't touch keymap, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pilih Start_Clonezilla, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Karena penulis menggunakan hard disk sebagai device untuk menyimpan hasil cloning, maka penulis memilih device-image, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Dengan alasan yang sama, penulis memilih local_dev, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pada bagian ini, kita disuruh agar memilih dimana hasil image tersebut disimpan. Dari gambar diatas terlihat bahwa hard disk external penulis dikenali sebagai sdb1. Maka dari itu penulis memilih sdb1, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Karena penulis akan mengcloning seluruh linux, maka penulis memilih /, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Setelah itu ada pilihan mode. Jika memang kita terbiasa dengan istilah-istilah dalam backup maka pilihlah Expert.
Dengan memilih Expert mode, maka kita bisa membackup dengan cara kita.
Namun jika kita belum terbiasa dengan istilah-istilah backup maka
sebaiknya pilih Beginner. Penulis memilih Beginner, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Penulis memilih savedisk, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Secara
default, Clonezilla akan secara otomatis menuliskan nama file hasil
backup. Kita juga bisa merubahnya semau kita. Penulis menggunakan nama
file yang dibuat oleh Clonezilla. Setelah itu tekan Enter maka akan ada
tampilan sebagai berikut:
Setelah itu tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pada
bagian ini kita disuruh untuk memilih apakah clonezilla mengecek dan
memperbaiki file sistem sebelum disimpan menjadi image. Jika sudah tekan
Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Pada
bagian ini kita diminta apakah kita ingin mengecek image yang sudah
terbentuk dapat direstore. Jika sudah, maka clonezilla mulai melakukan
cloning terhadap sistem server tersebut. Jika ada tampilan sebagai
berikut:
Itu berarti clonezilla sudah berhasil melakukan cloning.
IV. Langkah-Langkah Restore
Setelah
sebelumnya berhasil mengkloning menggunakan clonezilla, maka tiba
saatnya bagi kita untuk melakukan restore terhadap hasil cloning kita.
Siapkan terlebih dahulu server baru yang akan di instal menggunakan
hasil cloning clonezilla. Setelah itu lakukan seperti apa yang dilakukan
pada saat melakukan cloning sampai pada gambar ke 6. Setelah kita
menekan Enter di gambar 6 akan ada tampilan sebagai berikut:
Terlihat bahwa USB hard disk dapat terdeteksi dengan baik di Clonezilla. Tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut: Tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Penulis memilih Beginner, tekan Enter maka akan ada tampilan sebagai berikut: Pilih restoredisk, tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Clonezilla
akan mengecek apakah hard disk external kita ada image yang dibuat oleh
clonezilla atau tidak. Jika sudah memilih, tekan enter maka akan ada
tampilan sebagai berikut: Tekan enter maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Clonezilla
mulai melakukan restore terhadap hasil image cloning. Tunggu beberapa
saat hingga sampai ada tampilan sebagai berikut:
Jika
sudah melihat gambar seperti di atas berarti proses restore sudah
berhasil dilakukan. Buka CD Clonezilla dari CD/DVD Rom dan pilih nomor 1
dan seharusnya server baru tersebut akan sama dengan server sebelumnya.
Referensi
Majalah InfoLinux Edisi 11/2009
http://linuxgravity.com/
http://www.tuxradar.com/
http://razmal.blogspot.com/
http://linuxgravity.com/
http://www.tuxradar.com/
http://razmal.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar